Kelassemacam ini akan memberikan perasaan yang nyaman bagi siapapun yang berada di dalamnya: semua siswa yang sedang belajar dan guru yang sedang mengajar. Kelas dengan suasana positif ini mempunyai ciri-ciri khusus, yang sekilas saja kita bisa merasakannya. Ciri-ciri khusus ini bukan seperti ruangan sejuk ber-AC, meja guru dan siswa yang
Fasilitasfasilitas yang ada bisa digunakan oleh semua siswa yang ingin mengembangkan potensi yang dimiliki. Fasilitas-fasilitas tersebut juga dirawat dengan baik sehingga kebersihannya selalu terjaga dengan baik. Ciri-ciri yang terakhir yaitu lingkungan yang kondusif. Sekolah unggulan pasti memiliki lingkungan belajar yang kondusif
Guruyang baik harus mengaktifkan siswa dalam hal belajar. Guru yang baik memberikan pengertian dan bukan hanya dengan kata-kata belaka. Dengan pengertian lain guru tidak bersifat verbalistis yakni hanya mengenalkan anak terhadap kata-kata saja tetapi tidak dapat menyelami arti dan maksudnya. Guru menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa
3 Banyak siswa dari kalangan ekonomi menengah ke atas 4. Memiliki nilai akreditasi yang bagus (nilai A) 5. Punya fasilitas pendidikan yang baik dan memadai 6. Lulusannya banyak diterima di sekolah favorit atau bekerja di tempat favorit 7. Memiliki guru dengan kualitas yang baik dan pendidikan tinggi 8.
1 Selalu punya energi untuk siswanya Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama. 2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
sztnJx. Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, apabila memenuhi persyaratan tes yang baik. Setidak-tidaknya ada empat ciri yang harus dimiliki oleh tes hasil belajar, sehingga tes tersebut dapat dinyatakan sebagai tes yang baik yaitu valid, reliabel, obyektif, dan praktis Anas Sudijono, 1996 93. Suharsimi Arikunto 2012 72 menyebutkan tes yang baik adalah tes yang memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. a. Validitas Tes hasil belajar yang baik adalah tes yang bersifat valid atau memiliki validitas. Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dengan secara tepat, secara benar, secara shahih, atau secara absah dapat mengukur apa yang semestinya diukur. Tes hasil belajar dapat dinyatakan valid apabila tes tersebut sebagai alat pengukur keberhasilan belajar siswa dengan tepat, benar, shahih atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. b. Reliabilitas Kata realibititas sering diartikan sebagai keajegan atau kemantapan. Apabila dikaitkan dengan fungsi tes sebagai alat pengukur keberhasilan belajar siswa, maka sebuah tes dapat dikatakan reliabel apabila hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut secara berulangkali terhadap subjek yang sama senantiasa menunjukkan hasil yang tetap atau sifatnya ajeg dan stabil Annas Sudijono, 1996 95. c. Objektifitas Objektif dalam pengertian sehari-hari adalah tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Tes hasil belajar dikatakan objektif, apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan menurut apa adanya. Ditinjau dari segi isi atau materi tesnya maka kalimat apa adanya megandung pengertian bahwa materi tes tersebut adalah bersumber dari materi yang telah diberikan sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditentukan. Ditilik dari segi pemberian skor, maka tes objektif adalah tes yang terhindar dari unsur-unsur subjektif unsur pribadi yang mempengaruhi. Misalnya tulisan yang lebih bagus mendapat skor yang lebih tinggi dari tulisan yang jelek meskipun memiliki jawaban yang sama. d. Praktikabilitas Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, dan mudah pengadministrasiannya. Tes yang praktis adalah tes yang mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi 32 dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan/ diawali oleh orang lain. e. Ekonomis Ekonomis yang dimaksud disini adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama. Bentuk-bentuk Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar apabila ditinjau dari segi bentuk soalnya, dapat dibedakan menjadi tes bentuk uraian dan tes bentuk objektif. a. Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian Tes hasil belajar bentuk uraian essay test yang juga sering dikenal dengan istilah tes subjektif adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Menurut Anas Sudijono 2006 100 tes bentuk uraian adalah tes yang memiliki beberapa karakteristik yaitu; 1 tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang biasanya cukup panjang, 2 bentuk-bentuk pertanyaan atau perintahnya menuntut testee untuk memberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, membedakan, dan sebagainya, 3 jumlah butir soalnya tidak banyak hanya berkisar lima sampai dengan sepuluh butir, 4 pada umumnya butir-butir soal tes uraian diawali dengan kata-kata jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan dan sebagainya. Tes hasil belajar bentuk uraian memiliki kebaikan-kebaikan antara lain 1 mudah disiapkan dan disusun, 2 tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan, 3 mendorong siswa berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus, 4 memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri, 5 dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan. Adapun kekurangan dari tes uraian adalah; 1 kadar validitas dan reliabilitasnya rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang benar-benar telah dikuasai, 2 kurang representatif dalam mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa saja terbatas, 3 cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif, 4 pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai, 5 waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Bertitik tolak dari keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh tes hasil belajar bentuk uraian yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa petunjuk dalam penyusunannya yaitu 1 hendaknya soal-soal tes dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang diteskan, dan kalau mungkin disusun soal yang sifatnya komprehensif, 2 hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin langsung dari buku atau catatan, 3 pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman penilaiannya, 4 hendaknya diusahakan agar pertanyaannya bervariasi antara jelaskan, mengapa, bagaimana, seberapa jauh, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan, 6 hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh tercoba, 7 hendaknya ditegaskan model jawaban apa yang 34 dikendaki oleh penyusun tes, untuk ini pertanyaan tidak boleh terlalu umum, tetapi harus spesifik Suharsimi Arikunto, 2012 178-179. b. Tes Hasil Belajar Bentuk Objektif Tes objektif adalah tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item atau dengan jalan menuliskan mengisiskan jawabannya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan Annas Sudijono, 1996 106-107. Sebagai salah satu jenis tes hasil belajar, tes objektif dibedakan menjadi beberapa macam yaitu tes objektif bentuk benar-salah, bentuk pilihan ganda, bentuk menjodohkan, bentuk isian, dan bentuk melengkapi. Masing-masing bentuk tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Tes objektif memiliki beberapa kebaikan diantara yaitu 1 mengandung lebih banyak segi-segi positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun guru, 2 lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi, 3 pemeriksaannya dapat diserahkan pada orang lain, 4 pemeriksaannya tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi Suharsimi Arikunto, 2012 180. Adapun kelemahannya adalah 1 persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti, 2 soal-soalnya cenderung untuk mengungkap ingatan dan pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi, 3 banyak kesempatan untuk main untung-untungan, 4 kerja sama antar siswa pada waktu mengerjakan soal lebih terbuka Suharsimi Arikunto, 2012 180.
404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Ios/lowongan-kerja-untuk-mahasiswa-bandung-8770682" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text
Siswa aktif dan berprestasi merupakan impian bagi setiap guru dan orang tua. Kehadiran siswa seperti ini menjadi kebanggaan dan motivasi bagi guru dan orang tua untuk terus memberikan dukungan serta motivasi kepada mereka. Ciri ciri Siswa Aktif dan Berprestasi baik Akademik maupun non AkademikNamun, apa sebenarnya ciri-ciri siswa aktif dan berprestasi? Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari siswa aktif dan berprestasiRajin dan KonsistenSiswa aktif dan berprestasi memiliki sifat rajin dan konsisten dalam belajar dan mengikuti kegiatan sekolah. Mereka tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi dalam belajar. Mereka selalu mempersiapkan diri dengan matang sebelum mengikuti ujian atau Tujuan yang JelasSiswa aktif dan berprestasi memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya, baik itu dalam bidang akademik maupun non-akademik. Mereka memiliki cita-cita yang tinggi dan berusaha untuk mencapainya dengan tekun dan WaktuSiswa aktif dan berprestasi mengoptimalkan waktu mereka dengan baik. Mereka menghabiskan waktu luangnya untuk memperdalam ilmu atau mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas dalam BelajarSiswa aktif dan berprestasi memiliki semangat yang tinggi dalam belajar. Mereka selalu berusaha untuk memahami setiap materi pelajaran yang diberikan dan berusaha untuk memperbaiki nilai yang kurang KeseimbanganSiswa aktif dan berprestasi juga dapat menjaga keseimbangan antara kegiatan akademik dan non-akademik. Mereka tidak hanya fokus pada pelajaran saja, namun juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial dan mengembangkan kemampuan lainnya seperti seni dan Bertanggung JawabSiswa aktif dan berprestasi memiliki sikap bertanggung jawab yang tinggi. Mereka selalu menghargai waktu dan usaha yang telah diberikan oleh guru atau orang tua dalam membantu mereka mencapai prestasi yang tinggi. Mereka juga berani mengambil tanggung jawab atas tindakan atau keputusan yang Kemampuan Sosial yang BaikSiswa aktif dan berprestasi juga memiliki kemampuan sosial yang baik. Mereka dapat bekerja sama dengan teman sekelas maupun guru dengan baik, serta memiliki kemampuan untuk mengatasi konflik dengan Beradaptasi dengan PerubahanSiswa aktif dan berprestasi mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam menghadapi situasi yang baru, baik itu dalam kegiatan akademik maupun KritisSiswa aktif dan berprestasi juga memiliki kemampuan berfikir kritis yang baik. Mereka mampu menganalisis setiap informasi yang diberikan dan dapat mengambil keputusan dengan bijak. Mereka juga mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi yang Keinginan untuk Terus BelajarSiswa aktif dan berprestasi memiliki keinginan yang besar untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan dirinya. Mereka tidak pernah merasa puas dengan prestasi yang sudah dicapai, namun terus mencari tantangan baru untuk aktif dan berprestasi juga memiliki sifat disiplin yang tinggi. Mereka dapat mengikuti aturan dan jadwal dengan baik, serta mampu mengendalikan diri sendiri dalam menghadapi situasi yang pada TujuanSiswa aktif dan berprestasi juga memiliki komitmen yang tinggi pada tujuan yang ingin dicapai. Mereka tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang dapat menghalangi cita-cita yang KreatifSiswa aktif dan berprestasi juga memiliki kemampuan berpikir kreatif yang baik. Mereka dapat menemukan ide-ide baru yang dapat menghasilkan solusi yang inovatif dan pada HasilSiswa aktif dan berprestasi juga berorientasi pada hasil yang dicapai. Mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai prestasi yang maksimal dalam setiap kegiatan yang PositifSiswa aktif dan berprestasi juga memiliki sikap positif dalam menghadapi setiap masalah atau tantangan yang dihadapi. Mereka selalu berusaha untuk mencari solusi yang positif dan berusaha untuk melihat sisi positif dari setiap situasi yang MembacaSiswa aktif dan berprestasi juga memiliki kebiasaan rajin membaca. Mereka menyadari pentingnya membaca dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kemampuan Komunikasi yang BaikSiswa aktif dan berprestasi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Mereka dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif dengan orang lain, baik itu dengan teman sekelas maupun Motivasi yang TinggiSiswa aktif dan berprestasi memiliki motivasi yang tinggi dalam setiap kegiatan yang diikuti. Mereka selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang Mudah MenyerahSiswa aktif dan berprestasi juga tidak mudah menyerah dalam menghadapi kegagalan. Mereka selalu berusaha untuk belajar dari setiap kegagalan dan mencari cara untuk memperbaiki kelemahan PerbedaanSiswa aktif dan berprestasi juga memiliki sikap yang menghargai perbedaan. Mereka mampu menghargai perbedaan dalam pendapat atau budaya yang berbeda dari dirinya aktif dan berprestasi memiliki berbagai ciri dan karakteristik yang membuat mereka unik dan berhasil dalam mencapai prestasi yang tinggi. Mereka tidak hanya memiliki kecerdasan yang tinggi, tetapi juga memiliki sikap dan keterampilan yang aktif dan berprestasi juga merupakan teladan bagi teman sekelas dan generasi yang lebih muda. Oleh karena itu, sebagai orangtua dan pendidik, penting untuk mendukung dan membimbing anak-anak untuk menjadi siswa yang aktif dan mencapai prestasi yang tinggi, siswa perlu menerapkan ciri-ciri dan karakteristik yang telah disebutkan di atas. Selain itu, siswa juga harus memahami bahwa setiap kegagalan adalah kesempatan untuk belajar dan memperbaiki orangtua dan pendidik, kita dapat membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka dengan memberikan dukungan dan motivasi yang tepat. Kita juga dapat membantu mereka menemukan minat dan bakat yang sesuai dengan keinginan mereka, serta memberikan pengalaman dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang juga dapat membantu siswa membangun rasa percaya diri dan sikap positif, dengan memberikan pujian dan pengakuan atas prestasi yang telah dicapai, serta memberikan dukungan dan motivasi ketika mereka mengalami dunia pendidikan yang semakin kompetitif, menjadi siswa aktif dan berprestasi adalah keuntungan yang besar. Namun, kita juga perlu mengingat bahwa prestasi bukan segalanya. Siswa juga perlu belajar untuk menjadi orang yang berempati, menghargai perbedaan, dan memiliki sikap yang baik dalam kehidupan kesimpulan, siswa aktif dan berprestasi memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang membedakan mereka dari yang lain. Mereka memiliki kecerdasan yang tinggi, sikap positif, keterampilan yang baik, serta rasa percaya diri yang kuat. Oleh karena itu, sebagai orangtua dan pendidik, kita perlu membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka dengan memberikan dukungan dan motivasi yang tepat.
Murid teladan biasanya menjadi panutan atau contoh yang baik bagi siswa-siswi lainnya dalam bersikap dan belajar di sekolah. Yang ditampilkan dari seorang murid terbaik ini adalah sikap yang baik. Sehingga patut dicontoh oleh murid-murid pandangan pelajar, orang tua murid, guru dan pihak sekolah maka predikat siswa teladan adalah predikat yang terhormat dan terpuji. Tidak setiap siswa dengan sembarangan bisa meraih predikat predikat murid teladan sangat ketat. Yang paling dasar meliputi aspek kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Disamping itu meliputi prestasi dalam bidang akademik dan olahraga di sekolah serta aktif dalam organisasi sekolah seperti OSIS, Pramuka dan mampu bersikap baik selama di TeladanApa Yang Dimaksud Murid Teladan?Ciri-Ciri Murid setiap peraturan sekolah yang baca buku dan belajar dengan baik dan dan solusi datang lebih dini ke sekolah sebelum siswa siswi seragam penjelasan guru dengan baik selama murid yang sakitBagaimana Menjadi Murid Teladan? rapi dengan seragam sekolah yang dalam peraturan di kepada Allah guru dan membantu guruMurid TeladanSebenarnya apa yang dimaksud murid teladan? Pengertian siswa teladan di jaman sekarang ini sangat lengkap dan mesti sesuai perkembangan jaman. Siswa teladan mampu menyesuaikan dengan situasi jaman penguasaan teknologi terbaru, dan mampu memiliki penampilan yang stylish. Namun semua itu disertai dengan sikap taat terhadap peraturan sekolah dan mampu bergaul dengan siswa lainnnya dengan akhlak yang teladan mampu menarik perhatian para guru dan murid-murid lainnya. Sikapnya tidak mementingkan diri sendiri dan tidak pernah melakukan pelanggaran tata tertib aturan sekolah. Setiap datang ke sekolah selalu tepat Yang Dimaksud Murid Teladan?Apa yang dimaksud murid teladan? Istilah ini menunjuk murid yang patut diteladani oleh siswa siswi lainnya. Hal ini karena mereka memiliki perilaku dan sikap yang terpuji dalam pergaulan sehari-hari di lingkungan tersebut mampu bersikap sopan dan hormat pada guru, satpam, penjaga kebersihan, kepala sekolah dan siswa siswi lainnya. Sehingga patut diikuti oleh siswa siswi lainnya. Namun diantara banyak siswa hanya ada satu yang terpilih sebagai pelajar teladan adalah siswa yang mampu bersikap mandiri, percaya diri, dan tak gampang dipengaruhi oleh lingkungan apapun yang negatif. Murid tersebut mampu mengambil hal-hal yang baik dan menghilangkan atau menjauhi hal-hal teladan mampu menjaga sikap yang baik dalam lingkungan sekolah dan menjaga nama baik sekolah. Siswa tidak pernah melanggar aturan sekolah. Namun mentaati setiap peraturan sekolah dengan kemampuan yang dimilikinya dalam segi pengetahuan maupun organisasi hingga bidang olahraga membuat banyak pertandingan atau kompetisi yang dimenangkan oleh siswa teladan yang mampu mengangkat nama baik “Murid Teladan” banyak dijadikan ajang lomba pada setiap sekolah terutama pada saat kenaikan kelas. Siswa teladan yang terpilih umumnya berasal dari kalangan pelajar yang mempunyai prestasi yang baik dalam bidang akademik dan organisasi serta olahraga di sekolah serta mampu berlaku baik. Atas prestasi yang diraih oleh siswa teladan membuat banyak pujian dan sanjungan dari orangtua murid dan guru Murid TeladanSiswa teladan adalah sesuatu yang sangat hebat. Ia mampu berprestasi di dalam lingkungan sekolah dalam bidang akademik maupun olahraga. Pola pikir siswa teladan sangat berbeda dengan pola pikir kebanyakan siswa lainnya. Siswa teladan selalu berpikir untuk tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan sekolah serta tidak pernah bolos selama ini ciri-ciri murid teladan yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, antara lain setiap peraturan sekolah yang berlakuCiri pelajar teladan yang pertama adalah senantiasa mematuhi peraturan sekolah yang berlaku. Seperti datang ke sekolah tepat waktu, mengikuti kegiatan belajar dengan baik dan fokus, mengikuti pembelajaran tanpa bolos sedikitpun baca buku dan belajar dengan tekunCiri berikutnya seorang siswa teladan adalah bersikap tekun dalam belajar dan hobi membaca buku. Membaca buku adalah kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan yang belum diketahuinya sama sekali. Hingga bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan serta keterampilan baik dan positifCiri-ciri murid teladan dalam pergaulan sehari-hari di sekolah mampu bersikap menghormati teman-temannya dan guru di sekolah. Perkataan yang diucapkannya selalu bermanfaat bagi lingkungan teman-temannya. Murid tersebut dapat mempengaruhi murid lainnya untuk berprilaku baik sesuai norma dan aturan dan supelTanda seorang murid teladan adalah siswa tersebut sangat menyenangkan dan supel. Siswa mampu bertutur kata yang baik hingga disukai solusi terbaikSiswa teladan juga memiliki ciri mampu memberikan jalan keluar dari setiap masalah siswa lain yang dialaminya. Hal tersebut terkait pemikirannya yang cerdas dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah sehingga menjadi siswa berprestasi datang lebih dini ke sekolah sebelum siswa siswi lainnyaCiri-ciri murid teladan juga datang lebih awal ke sekolah dibandingkan siswa siswi lainnya. Sehingga tidak ada kata terlambat belajar di sekolah. Setiba di sekolah maka yang dilakukannya adalah membersihkan kelas dan seragam lengkapCiri siswa teladan berikutnya adalah senantiasa mengenakan pakaian seragam lengkap sesuai ketentuan penjelasan guru dengan baik selama pembelajaranPada waktu pembelajaran di ruangan kelas membutuhkan sikap konsentrasi yang tinggi dari setiap murid. Hal itu dilakukan oleh seorang calon siswa teladan. Ia sangat mendengarkan secara seksama atas setiap materi pelajaran yang diberikan oleh guru kelas. Sehingga pada saat ujian atau ulangan dapat mengikutinya secara baik dan hasil murid yang sakitCiri siswa teladan berikut adalah pada saat ada salah seorang siswa mengalami musibah sakit maka ia menjenguknya. Bahkan ketika siswa yang sakit tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar untuk biaya berobat maka siswa tersebut menggalang dana dari teman-temannya di sekolah untuk meringankan biaya siswa yang sedang sakit Menjadi Murid Teladan?Lantas bagaimana menjadi murid teladan? Berikut ini beberapa hal yang mesti dilakukan oleh seorang pelajar untuk mendapatkan predikat siswa teladan di rapi dengan seragam sekolah yang lengkapUntuk menjadi siswa teladan adalah dengan senantiasa berpenampilan yang rapi. Seragam sekolah yang dikenakan sesuai yang dikehendaki oleh sekolah beserta atribut dalam akademikUntuk menjadi siswa teladan, hal yang paling utama adalah mempunyai prestasi yang bagus dalam bidang akademik. Misalkan mendapatkan peringkat kesatu dalam nilai raport terbaik di peraturan sekolahTips bagaimana menjadi murid teladan yang paling utama adalah mengikuti peraturan sekolah dengan baik dan benar serta tidak pernah ada niat untuk melanggarnya. Peraturan sekolah dibuat untuk kebaikan siswa itu sendiri. Sehingga hal itu menjadi suri teladan bagi siswa lainnya dalam mematuhi peraturan terhadap aturan sekolah mungkin sebagian dilakukan oleh siswa siswi di sekolah. Adapun alasannya banyak hal. Salah satunya pola pikir yang keliru seperti anggapan aturan sekolah untuk dilanggar. Hal tersebut tidak mencerminkan sikap seorang siswa teladan. Justru merupakan sikap murid yang bermasalah dan tak pantas untuk umum terjadi setiap siswa yang melakukan pelanggaran aturan sekolah akan diberikan sanksi atau hukuman. Dari mulai hukuman ringan untuk jenis pelanggaran ringan, hukuman pelanggaran sedang untuk jenis pelanggaran sedang sampai hukuman berat untuk jenis pelanggaran contoh hukuman ringan adalah berdiri di depan kelas selama mata pelajaran berlangsung. Sedangkan untuk contoh hukuman berat adalah dikeluarkan dari ini pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam lingkungan sekolah, antara lain Siswa bolos sekolahSiswa terlambat tiba di sekolahSiswa tidak mengerjakan tugas PRSiswa bertindak tidak sopan kepada guruSiswa tidak berpenampilan rapi dalam berpakaianSiswa teladan tidak pernah melanggar aturan dari pihak sekolah. Tapi senantiasa mentaati segala peraturan sekolah selama bersekolah di sekolah tersebut. Hal tersebut dapat membuat murid tersebut dapat terpilih sebagai murid teladan atas kedisiplinannya mengikuti setiap peraturan sekolah secara membuat setiap siswa dapat mematuhi peraturan sekolah maka ada berbagai macam cara dilakukan oleh pihak sekolah. Salah satunya adalah pemberian sanksi hukuman bagi yang melanggar aturan sekolah dan memberikan ganjaran baik bagi yang mematuhi peraturan di organisasiBagaimana menjadi murid teladan selanjutnya adalah aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi sekolah maupun luar sekolah. Seperti OSIS, Pramuka, Palang Merah Remaja PMR,Paskibra, Karang Taruna dan organisasi olahraga dalam lingkungan sekolah dan masyarakat luas. Hal tersebut juga akan sangat menunjang pembelajaran siswa selama di sekolah dan membuat pandangan guru terhadap murid tersebut sangat mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan kemampuan siswa yang baik di masa depan. Karena dengan ikut organisasi akan membuat siswa mampu memimpin orang dengan baik, mampu berbicara di depan umum secara baik serta mampu mengelola acara dengan rapi dan siswa atau murid teladan merupakan harapan setiap orangtua dan murid itu sendiri. Karena akan mendapatkan pujian dan penghargaan baik dari pihak sekolah dan orang-orang di teladan juga akan mendapatkan kedudukan yang istimewa di sekolah. Seperti mendapatkan perhatian lebih dari sekolah, lebih diprioritaskan mendapatkan bantuan beasiswa dan lain sebagainya. Dengan kelebihan yang dimiliki oleh siswa teladan itulah membuat banyak pelajar bercita-cita menjadi teladan di kata, cara menjadi murid teladan adalah aktif juga di organisasi. Tidak hanya cukup berprestasi dalam bidang akademik di sekolah dengan nilai raport yang sangat bagus. Tapi juga berprestasi dalam bidang olahraga atau organisasi di kepada Allah SWTSalah satu cara menjadi siswa teladan berikut adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Segala perintah Allah swt dijalankan dan tak melakukan apa yang dilarang oleh Allah belajarCara jadi murid teladan selanjutnya adalah dengan rajin belajar. Sesuai dengan kata mutiara rajin belajar akan membuat pintar. Rajin belajar berguna untuk meningkatkan prestasi akademik siswa di sekolah. Seperti bisa menghadapi ujian sekolah dengan hasil yang guru dan membantu guruUntuk menjadi pelajar teladan maka cara yang harus dilakukan selanjutnya adalah senantiasa bersikap menghormati guru dan membantu guru di sekolah. Hal tersebut membuat hubungan antara guru dan murid akan sangat beberapa cara menjadi pelajar teladan. Untuk menjadi seorang murid atau siswa teladan memang bukan perkara mudah. Ada banyak hal yang mesti dilakukan oleh siswa tersebut. Namun dengan kesungguhan hati, kerja keras dan pengorbanan maka semua itu yakni predikat murid teladan bisa dicapainya dengan Juga
Siswa sekolah menengah, seperti orang dewasa, datang dari tempat yang berbeda secara intelektual, sosial, dan emosional . Guru harus belajar bagaimana bekerja dengan berbagai kepribadian yang menampilkan diri untuk memahami apa yang dibutuhkan setiap siswa. Untuk mempersiapkan diri mengajar di sekolah menengah, biasakan diri Anda dengan ciri-ciri kepribadian umum ini. Ingatlah bahwa setiap siswa dicirikan oleh kombinasi atribut bahkan ketika ada satu yang mendefinisikan mereka lebih dari yang lain. Lihatlah keseluruhan anak dan hindari menggeneralisasi berdasarkan satu sifat. Kejam Setiap sekolah memiliki pengganggu. Mereka cenderung menargetkan mereka yang tidak bisa atau tidak mau membela diri. Selalu ada penyebab mendasar dari perilaku kejam yang memotivasi siswa untuk bertindak—ini dapat mencakup apa saja mulai dari rasa tidak aman yang ekstrem hingga masalah di rumah. Seorang guru seharusnya tidak pernah memecat seorang siswa yang jahat kepada orang lain karena mereka sering membutuhkan bantuan sebanyak korban mereka, kadang-kadang lebih. Penindasan bisa bersifat fisik atau emosional, jadi waspadalah terhadap keduanya. Rajin-rajinlah mengenali bullying segera setelah itu terjadi sehingga Anda dapat dengan cepat mengakhirinya. Ajari kelas Anda untuk membela satu sama lain untuk mencegah intimidasi keluar dari kendali ketika Anda tidak menyadarinya. Setelah Anda mengidentifikasi kecenderungan kejam dalam diri seorang siswa, mulailah mencoba mencari tahu apa yang menyakiti mereka. Pemimpin Semua orang melihat ke arah siswa ini. Pemimpin alami biasanya adalah individu yang antusias, disukai, dan berpengetahuan luas yang memiliki dampak luar biasa pada teman sekelas mereka. Mereka hormat dan dihormati. Mereka mungkin tidak memperhatikan siswa lain yang melihat mereka sebagai contoh karena mereka tidak mencari perhatian. Pemimpin masih perlu dibimbing dan dibina tetapi mungkin tidak membutuhkan jenis bimbingan yang sama dari Anda sebagai teman sekelas mereka. Tunjukkan potensi mereka kepada siswa berprestasi ini dan bantu mereka membuat perbedaan positif di dalam dan di luar kelas Anda. Ingatlah bahwa bahkan siswa yang bijaksana dan berpengaruh pun membutuhkan guru untuk membantu mereka tumbuh. Energik Beberapa siswa memiliki energi untuk cadangan. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk berkonsentrasi dan bahkan menyebabkan mereka berperilaku tidak baik tanpa sengaja. Aktivitas siswa yang energik, mulai dari memantul terus-menerus hingga gangguan dan kegaduhan yang terus-menerus, dapat menguasai kelas mana pun. Bekerja dengan mereka untuk mengembangkan strategi untuk sukses—mereka mungkin memerlukan akomodasi untuk membantu mereka fokus dan menyelesaikan pekerjaan mereka. Terkadang siswa ini memiliki gangguan perilaku yang tidak terdiagnosis seperti ADHD yang harus ditangani oleh seorang profesional. Terlalu Konyol Setiap kelas memiliki siswa yang mengambilnya sendiri untuk membuat semua orang terhibur — badut kelas . Mereka cenderung menyukai perhatian dan tidak mempermasalahkan hal itu positif atau negatif selama mereka mendapat tanggapan. Siswa yang terlalu konyol sering mendapat masalah ketika mereka membiarkan keinginan mereka untuk menonjol mendapatkan yang terbaik dari mereka dan mereka berhenti mengikuti aturan untuk menghibur. Daripada segera merujuk siswa ini ke administrasi untuk tindakan disipliner, cobalah bernalar dengan mereka. Cari tahu apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu mereka memberikan contoh yang baik daripada selalu berusaha membuat orang lain tertawa. Termotivasi Siswa yang termotivasi secara alami adalah pekerja keras. Mereka berpegang teguh pada standar tinggi dan melampaui dan melampaui untuk mencapai tujuan mereka. Banyak guru senang memiliki siswa yang ambisius karena mereka tidak perlu diyakinkan untuk melakukan yang terbaik tetapi berhati-hatilah untuk tidak mengabaikan kebutuhan mereka. Siswa dengan selera yang besar untuk sukses cenderung memiliki toleransi yang rendah untuk kegagalan dan mungkin tidak adil untuk diri mereka sendiri ketika mereka tidak tampil sebaik yang mereka inginkan. Dorong mereka untuk menemukan keseimbangan yang sehat antara mendorong diri mereka sendiri dan membuat kesalahan. Berbakat dan Berbakat Siswa dengan kecerdasan di atas rata-rata membawa dinamika yang menarik ke dalam kelas. Mereka cenderung bergerak lebih cepat melalui materi dan menunjukkan keterampilan di luar usia mereka, yang dapat Anda gunakan sesekali untuk memperkaya pengajaran Anda. Namun, ada dua cara siswa lain umumnya menanggapi mereka yang berbakat dan berbakat dan tidak ada yang menguntungkan Mereka mungkin menghindari mereka karena mereka berbeda atau unik atau mengandalkan mereka untuk bantuan akademis. Kedua skenario ini dapat merusak kesejahteraan siswa yang sangat cerdas, jadi perhatikan tanda-tanda mereka dianiaya atau dimanfaatkan. terorganisir Siswa-siswa ini selalu siap untuk kelas. Mengingat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah bukanlah masalah dan mereka mungkin juga tidak membutuhkan bantuan Anda untuk melacak materi mereka. Siswa-siswa ini lebih suka keteraturan dan prediktabilitas dan mungkin mengalami kesulitan berurusan dengan apa pun yang bertentangan dengan ini. Gunakan keterampilan mereka untuk digunakan dengan pekerjaan kelas dan dorong mereka untuk memberi contoh kepada orang lain tentang cara tetap teratur. Jika mereka merasa sulit untuk berfungsi dalam kekacauan dan kekacauan, ajari mereka strategi untuk mengatasi dan beradaptasi. Tenang dan Tenang Beberapa siswa introvert, pemalu, dan menarik diri. Mereka kemungkinan besar memiliki beberapa teman dekat dan sangat sedikit berinteraksi dengan anggota kelas lainnya. Mereka tidak akan selalu berpartisipasi di kelas karena berbagi ide mereka dalam diskusi dan bekerja dengan orang lain jauh di luar zona nyaman mereka. Temukan cara untuk terhubung dengan siswa ini sehingga Anda dapat menilai secara akurat apa yang dapat mereka lakukan, apa yang mereka ketahui, dan apa yang mereka butuhkan. Perhatikan sifat-sifat yang membuat mereka menjadi siswa yang baik dan jangan menghukum mereka karena diam ini mungkin akan membuat mereka semakin kecil kemungkinannya untuk berkomunikasi. Lepas atau Tidak Termotivasi Setiap kelas pasti memiliki siswa yang sering terlihat terputus-putus atau bahkan terlihat malas. Terkadang siswa yang tidak jeli dan tidak partisipatif ini mengalami kesulitan memfokuskan modal mental mereka pada akademik dan di lain waktu mereka hanya memeriksa ketika mereka tidak mengerti. Siswa-siswa ini biasanya tidak terlalu memperhatikan diri mereka sendiri dan akan terbang di bawah radar Anda jika Anda tidak hati-hati. Cari tahu apa yang membuat mereka tidak berhasil Apakah ini masalah sosial? Kendala akademik? Sesuatu yang lain? Siswa seperti ini membutuhkan Anda untuk memperhatikan hierarki atau kebutuhan mereka sebelum mereka dapat menerapkan diri di sekolah karena mungkin ada masalah yang jauh lebih mendesak di pikiran mereka daripada tugas sekolah. Dramatis Beberapa siswa membuat drama hanya untuk menjadi pusat perhatian. Mereka mungkin bergosip atau menghasut untuk membuat siswa lain memperhatikan mereka dan tidak selalu memiliki reputasi yang baik. Jangan biarkan siswa ini memanipulasi orang lain—mereka sering kali mahir memanfaatkan sifat-sifat yang berbeda pada orang untuk mendapatkan hasil. Sama halnya dengan pelaku intimidasi, para siswa ini mungkin hanya menggunakan drama untuk menutupi masalah mereka. Siswa drama mungkin sangat membutuhkan bantuan Anda dan tidak tahu bagaimana mengungkapkannya. Sosial Akan selalu ada beberapa siswa yang tampaknya cocok dengan semua orang. Mereka suka berbicara dan berkembang dalam situasi sosial. Siswa sosial menghidupkan diskusi dan harmoni unik di kelas—gunakan keterampilan mereka sebelum bersosialisasi menjadi tidak terkendali. Mereka memiliki kemampuan untuk menjangkau siswa yang pendiam, memadamkan drama, dan membantu para pemimpin memberikan dampak positif bagi kelas. Guru terkadang memandang siswa ini sebagai gangguan tetapi mereka bisa menjadi tambahan yang sangat berharga bagi sebuah kelompok. Dogmatis Beberapa siswa hanya ingin orang lain tahu apa yang mereka pikirkan. Meskipun niat mereka mungkin tidak untuk membuat Anda atau orang lain kesal, siswa yang berpendirian memiliki kecenderungan untuk menunjukkan kekurangan dan mempertanyakan segalanya, terkadang menggagalkan pengajaran Anda. Mereka sering cerdas dan lebih sadar daripada rekan-rekan mereka, membuat mereka merasa seolah-olah teman sekelas mereka pasti ingin mendengar apa yang mereka katakan dan sering mereka lakukan. Jangan biarkan siswa ini berada di bawah kulit Anda ketika mereka berbicara kembali. Sebaliknya, bimbing mereka untuk menjadi pemimpin. Kacau Beberapa siswa tampaknya tidak dapat tetap teratur. Mereka lupa menyerahkan pekerjaan rumah, tidak mengatur ransel atau loker mereka, dan tidak memiliki keterampilan manajemen waktu yang kuat. Banyak guru memarahi siswa yang tidak terorganisir karena membuat kesalahan padahal mereka seharusnya membekali mereka dengan alat dan strategi untuk organisasi yang efektif. Ajarkan tips organisasi siswa yang tidak teratur seperti Anda akan mengajarkan hal lain sebelum ketidakmampuan mereka untuk menjadi rapi membuat mereka tidak belajar.
ciri ciri siswa yang baik