MaharCinta bagi Kekasih terdiri atas 3 bagian, yaitu Mendaki Rindu, Membungkus Luka (29 puisi), Air Mata Bulan, Air Mata Cinta (23 puisi) dan Menyepuh Sunyi, Mengutuhkan Jiwa (32 puisi). Beberapa pilihan puisi Hamdy Salad dalam Mahar Cinta bagi Kekasih. KEMBALI DALAM KERINDUAN.
Tuesday November 29, 2016. Puisi dan kata bijak. puisi cinta sedih,air mata aku kau dan entah. Aku tenggelam pada airmatamu dalam arus derasmu Sampai kujumpai arti rindu dan cinta, dengan tasbih di jarinya dalam dzikir yang kemarin sempat tertunda. Pragraf diatas adalah sala satu penggalan bait dari kedua puisi sedih dalam bentuk puisi esai
PuisiCinta dan Air Mata Jumat, 20 Maret 2015. Hampa. Dimana lagi harus kucari Sirnalah sudah dambaan hati dan kini aku sendiri lagi tanpa kasih dan cinta dari mu #org yg slalu mencintai mu# Diposting oleh Unknown di 10.55 Tidak ada komentar:
SAJAKAIR MATA MENGERING. Hari ini kau bercerita ingin menulis air mata yang mengering; yang terus mencari di manakah orang-orang terkasih itu berada; orang-orang yang disenyapkan dari cinta dan kekasih, dari anak dan saudara, dari para tetangga dan sahabat; orang-orang yang disenyapkan dalam lubang-lubang tanah yang mereka galih sendiri dalam kuburan yang menggantikan pengadilan.
Pertengkaranyang sering terjadiTidak membuat kita saling membenci Tapi karna keras nya hati Kita saling menutup diri
1CnXNR. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ini hari, air mata kembali menemaniKatanya hanya sekedar singgah"Menghapus kelabu di mimbar lamunanmu"Air mata pernah terbaring telanjangDi sela letupan-letupan deras lelah hujanDi antara daun-daun jati yang mengering dan keritingDi setangkai bunga sepatu, lelah menunggui sepinya tikunganKisah dan air mataMenyatu dalam liukan-liukan perjalananDi pangkuan pakaian lusuh lelaki-lelaki pesuruhDi tatih langkah-langkah perempuan pemungut sampahDi sudut mata seorang ibu muda, penunggu senyum pulang suaminyaYang baru saja, tiada... arS. Lihat Puisi Selengkapnya
Pernah nggak kamu menulis puisi cinta buat orang yang kamu kagumi? baik itu yang telah kamu tulis hanya kamu simpan secara diam-diam, maupun kamu berikan kepadanya secara langsung? Atau jangan-jangan kamu nih yang malah mendapat puisi cinta dari seseorang. Hemm.. Bagaimana rasanya mendapatkan puisi cinta singkat atau jenis tulisan lainnya yang dibuat khusus buat kita, untaian kata yang dirangkai sendiri yang dialamatkan kepadamu tentu membuat kita berbunga-bunga, dan bahagia bukan main, bukan? Hayoo, ngaku aja deh! 😀 Entah siapapun orang yang menuliskannya, jika puisi cinta itu dialamatkan kepada kita, hampir dipastikan akan menciptakan suasana hati menjadi berbunga-bunga seketika. Siapapun itu, selama dia normal, dia akan menyukai puisi, apalagi yang memberikan itu memang adalah orang yang juga kita kagumi, kita sukai. Wah, sempurna! Di negeri kita tercinta ini, puisi masih menjadi wadah untuk mengekspresikan perasaan seseorang, membacanya menyejukkan hati dan seringkali memiliki pesan khusus di dalamnya. Oleh karena itu pada tulisan kali ini kami menyajikan beberapa puisi cinta singkat pada dan jelas, puisi cinta sejati yang romantis dan juga islami. Baca juga Pantun Cinta Romantis Puisi Cinta Sejati © Cinta secukupnya Aku tak pernah berpikir mencintaimu, walau cuma sekejap. Tapi yang terjadi tak ubahnya alur nasib yang terbalik. Aku mencintaimu sejak kali pertama, saat lembut sapamu terucap dan mata lugumu menggugat. Tanpa kusadari lajunya, dua tahun sudah aku menunggumu. Mengurungku dengan cinta satu-satunya. Kubela tanpa harus aku bertanya-tanya. Bukankah cinta memang tak pernah butuh alasa, meski cuma satu huruf ? Sepertinya iya…! *** Terjerat kangen yang merapal namanya di setiap kedip mata. Entah semu atau nyata, setidaknya kukira ini cinta. Semoga… *** Menerka rencana hati tanpa praduga. Mencari jalan ke rumah hatimu. Masih jauhkan perjalanan yang harus kutempuh? Beri aku tanda, meski hanya sebatas senyum. *** Sepertinya kudapati lugu senyumnya mengais tulus detik ini. Setidaknya, kebersamaan’ yang teretas dari senja hingga dini, mendakwa rasaku untuk kembali takluk padanya. Lagi…! *** Getar itu tak jadi menepi. Kangen itu tak jadi meratapi basi. Damba yang kupelihara di tepian asa, ternyata menampilkan pesona indah malam ini, finally. *** Terusik kangen yang menelusup di setiap kedip mata. Dua hari menapak jejak bersama, telah memagut getarku tak bersisa, sepertinya… *** Begitu bermaknanya sebuah kebersamaan hingga ku tak tahu lagi dengan apa kutepikan adamu, sejenak saja. Begitu menyesakkan dan menyisakan lirih seketika saat kubuka mata, tahu-tahu aku tersadar, kamu tak ada di dekatku hari ini. Cinta ini begitu indahnya. Hanya untukmu! *** Inikah saatnya kuluruhkan keakuanku?! Mendakwa satu rindu untukmu, menepikan setip inci logika menjadi cinta yang seia berdamai dengan palung jiwa. Sepertinya, aku harus melakukannya! Bukan semata rindu yang menggerontangkan bejana asa, tapi lebih karena tulus yang menasbihkannya. Apa adanya, begitu saja! *** Bisu katakanlah apapun dalam bentuk apapun. Bawalah aku ke manapun. Bersama cinta yang aku himpun. Tuliskan rasamu … biar nyenyak kantukku. Sebelum mimpi semakin larut dalam perjalanan bintang menanti fajar. Khayalan sudah letih memutar-mutar gambar, ia ingin jadi nyata … rata dengan fakta. Kasih, satu pelukan adalah seribu kata-kata bagiku. *** Puisi Jatuh Cinta © Cinta Itu Ah… Cinta itu gila Ketika aku harus bertingkah gila Cinta itu aneh Ketika aku harus berbuat aneh Cinta itu buta Ketika aku harus menjadi buta Cinta itu ah cinta Ketika aku harus mengatakan … ah cinta. *** Jika ini memang cinta, aku hanya tahu bagaimana cara mengungkapkannya dalam ketelanjangan apa adanya dengan segenap raga, hati, dan jiwaku yang mengulum kepasrahan tanpa syarat. *** Aku tidak bisa marah karena bagiku kau adalah anugerah terindah yang mendekap barisan hariku penuh bahagia tumpah ruah Sepotong senyum yang kau titipkan pada arakan senja, menghapus kesalku jadi tawa merekah Dan rinduku riba-tiba dipenuhi keindahan yang berlimpah. *** Melibas gelisah, memamah resah pada gerimis yang basah Terlupa semua khayalku akan rekah yang masih bersembuanyi pada arakan risau lemah Meniti tak pasti di jembatan hatiku, menguras lelah yang menjamah. Dan …. Aku masih betah menunggu matamu yang selalu indah hingga mata ini takluk rebah dalam buaian mimpi indah merekah. *** Inikah sebuah pertanda? Pertama kali tatapku yang bergulir nyata pada beningnya matamu, telah memasung bahagiaku tanpa ampun. Tak peduli seberapa lemah getar itu menyisir kalam batinku. Aku hanya tahu, ada rindu yang kujaga untukmu. *** Diam Setiap mengingatmu silam terbagi goda kita bertukar diam dalam pelukan. *** Puisi cinta singkat karangan WS. Rendra. Optimisme Cinta kita berdua Adalah istana dari porselen. Angin telah membawa keamaian membelitkan kita dalam pelukan. Bumi telah memberi kekuatan kerna kita telah melangkah dengan ketegasan. Muraiku, hati kita berdua adalah pelangi selusin warna. Sagan, 1958 *** Sepeda Kekasih Lebih baik aku makan nanti saja. Sekarang memperbaiki sepeda rusak kekasihku. Sagan, 1958 *** Tobat Tuhan, aku telah bertobat aku telah merasakan apakah neraka itu. Sebab kemarin, pacarku menangis di hadapanku. Sagan, 1958 *** Temperamen Batu kali ditimpa terik matahari. Betapa panasnya! Ketika malam kembali membenam kali pun tenteram. Bulan sejuk dan air bernyanyi tiada henti. Jika kita marah pada kekasih selamanya tidak bisa lama. *** Hanya Sebuah Cara Ini hanya sebuah cara saja Untuk aku tetap bisa mencintaimu Menjadi seorang bangsat yang diajarkan membunuh Membunuh segala ketidakpastian semata Menjadi oecundang yang merelakan terbunuh terbunuh oleh ketidakwarasan jiwa. *** Puisi Cinta Romantis Pendek Mengenalmu adalah anugerag Menyakitimu serupa larangan Pertemuan menjadi kebahagiaan. *** Tahukah kamu hal yang paling menyiksa? Melihat kekecewaan di wajahmu. Melihat matamu yang berkaca. Seakan aku rasakan hal yang sama, bahkan lebih. Rasanya ingin aku cari seribu cara mengembalikan senyummu. mengembalikan kebahagiaanmu. Tanpa kau sadari kamu adalah sumber kenyamanan. Membuat aku selalu merasa tenang. Membuat jantungku berdetak lebih nyaman. Aku ingin sekali mendampingimu. Karena itu kebahagiaanku yang nyata. *** Tidak berucap walau kutahu kamu cinta Melihatku saja tidak walau kutahu kamu rindu Ya, begitulah kamu. Pembohong. yang paling aku cinta. *** Takut… dia menyerangku! Masuk ke dalam jiwaku, merobek dan menusuk hingga hatiku tak terbaca lagi kalau saja takut adalah wujud rasa seharusnya aku bisa mencoba menikmatinya. Biarlah ketakutan ini membuatku merasa sakit membuatku sadar betapa kecil, lemah, dan rapuhnya aku. biarlah pagi ini takut menemaniku. *** Jika nanti cinta dan rindu tak terdengar di telingamu lagi, percayalah doaku akan setia memeluk jiwamu hingga malam yang menyendiri. *** Puisi Romantis Puisi Romantis © Puisi Cinta Tanpa Tanda Baca by LYR Ada jarak yang menjejak Sampai kutub dalam hati kita. Betapa bias bats nyata dan maya sampai segala terlepas dari masa bersama dan sesat di pekuburan masih saja percuma sampai yang baru terbujur layu tak seirama lalu catatan lama serupa kata pertama sampai terlupa ruparupa tanda baca. Sampai berkesudahan di mana akhir kisah ada antara yang semestinya bisa diterabas sampai benar-benar tandas perahu kertas lalu nama-nama yang tertulis tak lagi dieja sampai frasa demi frasa serasa serangkai puisi cinta yang baik dan benar tanpa tanda baca. *** Aku cemburu Aku memang pecemburu. Aku cemburu pada apa saja. Bahkan pada embusan angin yang menyejukanmu. Pada hujan yang bebas menyentuh kulitmu Pada baju yang selalu menghangatkanmu Kenapa? Karena itu bukan aku! Harus jadi apa aku ini supaya dekat denganmu? Jadi angin? Percuma, tak bisa kamu lihat. Jadi air? Percuma, tak bisa kamu genggam. Menjadi sosok nyata Cukup membatasiku untuk mencintaimu Dan kini aku hanya bisa diam Ditemani rindu yang murung di relung hati. Menumpahkannya lewat syair untukmu. *** Di malam yang diisi sunyi, ingin aku memelukmu dengan bermiliar rasa rindu. Kudekap detak kita beradu. Menatap matamu yang syahdu Adalah kesukaanku. Tapi apa daya, aku hanya mencintaimu dalam hening, merindukanmu dalam jarak. Kapan hujan turun? Mengingatkanmu setetes saja Pada kenangan yang basah! Siapa tahu kamu rindu. *** Cinta! Satu kata tanpa definisi. Tidak membawa kejelasan Walau dampaknya kuat terasa. *** Tuntutan Cinta ini menuntut untuk tetap dekat tapi jarak tidak setuju. Rindu ini menuntut untuk tersampaikan tapi waktu menolaknya. Kalau begitu aku berdoa saja, karena Tuhan tidak akan menolak doa, bukan? *** Kamu itu majas terlihat rumit dan lain. Tapi penuh keindahan. *** Masih kamu Sel-sel kepalaku tersekat oleh kenangan. dan setiap puisi ingin terus mengabadikan kamu. *** Kamu Kamu sangat populer di kepalaku. Bahkan saat aku tidur Kepalaku tetap disibukkan olehmu. karena kamu selalu singgah dalam mimpiku. Gawat! Kamu itu seperti sel aktif di otakku tak pernah berhenti! *** Syair Bisu Jangan ragu di kala aku bungkam Untuk mencintaimu, aku tak mau berucap Karena kamu adalah syair yang membuatku gugup melulu. *** Puisi Cinta Islami © Hujan bulan Desember mendesah di tepian beranda Keramaiannya mampir mengecap kursi tua Memercik air tipis menemani percakapan mimpi Kabar bidadari tak kunjung datang memainkan kegembiraan hati. Di dalam sehelai surat, harga kecemasan merambat pelan Sesungguhnya telah tersimpan rahasia duri menyeringai tajam Hitungan waktu tak lagi memudar Hingga kelak menuntaskan luka dalam daftar penjang keramahan Untuk sekadar membuka pintu Bagi rindu membuncah terbungkus namamu. *** Puisi Untuk Wanita Duhai para wanita begitu cantiknya jika kau menutup aurat. sehingga mata para lelaki jauh dari maksiat. Dari pada pake kaus yang bikin sesak atau pake celana ketat. Jangan salahkan godaan lelaki berotak bejat. Lebih indah dan berpahala jika kau berhijab. Memakai baju longgar dan menutup aurat. Memakai minyak wangi hanya untuk suami Berbusana islami agar dicintai Ilahi Di dunia mulia karena takwa, di akhirat jadi ratu bidadari surga. *** Menjadi kekasih Adalah rasa pahit Sulit kita tawar Bila sekadar permainan Menelan ketakutan karena akhir Memainkan hati Sebelum ia pergi lama sekali. *** Dikawinkan Rasa Aku dikawinkan rasa Dijadikannya bahagia Dilahirkan anak-anak serupa tawa Kaulah sang istriku Penjaga bahagiaku Sang ibu dari senyum-senyum yang terlahir itu. *** Daud Cinta merupakan kejadian ketika subuh bertemu dengan sahur sebelum imsak, dalam waktu berselang tiap satu hari. *** Puisi Pendek Menyentuh Hati ©doktercinta_ Penguji by Li Setiap lembaran yang diujikan esok pun seakan menjadi tissue, basah oleh tangis dan tetesan air mata terima kasih telah menguji sebelumnya ujian yang sebenarnya. *** Aku berada di ujung geliat rindu yang tinggal menunggu hari pengejawantahannya… di dekatmu, bersamamu. Mungkinkah menjelma nyata? *** Lebih dari sekadar memenuhi janji, bersamamu malam ini adalah anugerah yang tidak terkira. Duduk berdua saling menggenggam jemari di tengarai gerimis, satu-satu. Bahagiaku telah mematuk nyata, sesungguhnya. *** janji siang itu urung meranut nyata dalam alurnya. Lelah telah mengunyah ragaku tanpa daya. “Istirahat, ya. Esok kan masih ada.” pintamu. *** Mataku terpejam tak mau. ragaku pun enggan takluk pada malam yang menjemput dini. Tak sabar kumenanti, untuk menatap wajahmu lekat, tanpa jarak… siang nanti. *** Maaf jika aku tak lagi mampu berkata-kata untuk mengungkapkan setiap rindu yang sedari pertama aku tak pernah memungkirinya. Dan kamulah jua muara akhirnya… maaf! *** Bersandar pada kegamangan. Ditepis semuanya rindu meminta kefanaan. Menepi diam dalam ketidakberdayaan dan pudar..! *** Sadarku tak pernah nyata. Selalu saja berharap, padahal mungkin sia-sia. Biarkan saja. Daripada gelisah dan rinduku terkurung diam di singgasananya, tak berdaya! *** Lebih baik diam mencumbu kesendirian, daripada sapa dan rinduku tak menjemput nyata di ujung penantian. Sejenak saja… diam! *** Sakit ini makin menyudutkan ke dalam ruang rindu yang tak bertepi. Menguras damba di batas sepi yang melumat kehampaan. Huuuhh…! *** Sapaku tak lagi menjaring risau. cair sudah diammu yang terpendar pada arakan galau. Kini, bisa kubakukan sapamu lagi dalam riuh bahagia yang kemilau. *** Membilas senja bersamamu. Ditimang getar yang diam-diam menjelma tanpa ampun. Kenapa hadirmu yang sekejap meninggalkan jejak rindu yang memikat.. *** Jarak kembali menyekat tatap. Setelah sepotong kebersamaan membirukan senja, kini tak bisa kuendus lagi wangi tubuhnya yang membunuh setiap inci sepi. Aku kangen! *** Puisi Cinta Sedih © Pagi Kali ini pagi menceritakan tentang dingin malam, tentang kopi yang begadang, dan doa-doa sisa air mata. *** Kukira setelah kamu baca tulisan ini, kamu akan paham cerita kita. Memang cara yang terbaik seharusnya tidak hanya menunggu. Tapi penantian itu telah merabunkan mataku pada kemuliaanmu, hingga aku terperangkap oleh nafsu. Semua tak perlu disesali. Jalan takdir kita berbeda. Selamat! Kudengar kamu sebentar lagi akan menikah. Kukira ia jauh lebih pantas untukmu dibandingkan aku. Ternyata aku masih terlalu mentah untuk mekar bersamamu, aku masih terlalu kanak-kanak untuk mengiringi langkahmu. Untuk lembar-lembar berikutnya, tulislah kisah barumu. *** Matahari by Li Yuni Rusli Sesak menjejak setumpuk sajak Hancur berkeping, di hamparan berserak Dipanggang matahari yang sangsi, membakar semak Bunga layu dihempas seteru saat beranjak semerbak Sisanya diterbangkan angin kemarau, baru saja sebabak. Akan lama, tak seperti kisah lalu. Sesuatu yang baru Jika saja matahari tak seterik ini, akan aku tunggu ketika awan putih menari pada angkasa membiru Itulah hatiku yang merindu menunggu di balik pintu Untuk sejumput senyuman dan bujuk rayu. Aku harap rerintik menghapus derita daun jendela Dan embun di dedaunan dihempas panas segala Meski sangat pagi kala itu. Di ufuk masih juga jingga Kau tahu, tetesan embun itu adalah sisa air mata Kutumpahkan di bumi pertiwi, tumpah darah kita. hari kemarin atau esok sama saja hari ini duka dan suka menjadi seirama lagu, matahari di luar, matahari dalam hati menyatu dalam kepiluan sukmaku. *** Pegang erat ruas jemari Akan kusimak sajak kota tua melodi patah hati menyesakkan setiap rongga dada hilang kenyamanan seisi kota di ujung fatamorgana Lepas segala cengkram yang mengekang bagimu Hanya jiwa yang pasrah pada sebaris serapah Jatuh merengkuh tanah, hujan senja tadi Ia menyerah kalah, sumarah pada sejarah. Jejalan meraung garang, gedung menantang gaung Engkau riang di luar ruangan, sedang aku meradang. *** Ada yang meleleh di ujung kedua mataku, begitu goretan-goretan pena itu selesai kubaca. Ternyata bendungan air mataku tidak terlalu kuat sehingga jebol lagi, meski baru sedikit. Puisi Romantis Singkat Padat Jelas © Maafkan untuk setiap silap kata yang kuucap. Maafkan untuk setiap salah sikap yang kuperbuat. kini, aku hanya ingin kamu percaya hatiku masih tetap milikmu, satu-satunya. *** Bahagia mengetuk senyumku ada. Saat mataku terbuka, dia kini baik-baik saja. Renyah tawanya kudengar indah meretas di antara desah angin yang gerah. Di bawah terik matahari, kubayangkan dia tengah berdiri mematung, sendiri. Menikmati terpaan sinar matahari yang datang menjelang. *** Merasakan kegelisahanmu yang tengah dilanda sakit, tiba-tiba kuingin baikmu, segera. Maafkan, aku tidak di sana. Semoga kamu baik-baik saja *** Telah habis kata. Yang kutahu, begitu jarak kembali menyekat tatap, kangenku langsung membuncah. Kunanti esok lusa dengan jengah. *** Ah, kenapa mesti ada jarak, membuat aku dan dia lagi-lagi harus menepikan kebersamaan untuk sejenak. Aku ingin dia selalu ada di dekatku setiap kali mataku terbanguan dari tidur. *** Menapak jejak, merunut kata hati untuk segera bertemu denganmu. kangen ini sederhana tapi pasti… Selalu datang dan datang lagi. *** Merasakan kesendirianmu yang tengah dirundung sakit, kuingin baikmu… segera. Kuingin di dekatmu… Segera. Kuingin…! *** Demimu, aku mau. Demimu, aku mampu —jadi rumah rujukan’ untuk tawa dan tangismu. *** Kepada Pemilik senyum polos bidadari. “Bersamamu kupilih menghabiskan waktu, malam ini – esok, nanti dan seterusnya.” *** Tiba-tiba kamu ketemu lagi. Tanpa rencana, dan tanpa paraduga. Kecup manja pun tumpah Menuntaskan kangen yang tertunda. *** Meski dalam jarak, wangi ikal wayang rambutmu, bisa aku cium dari sini. Aromanya tersimpan rapi di kepalaku, selalu. *** Menghirup udara pagi dengan secangkir kopi. Ehmmm.. sungguh berbeda. tak ada dia yang biasa menggelayut manja… Begitu menggemaskan dengan senyum simpulnya. *** Terbayang manja sikapmu yang mengurai keteduhan di setiap alurnya. Membawaku dalam bilur kangen yang tak usai-usai. *** Selalu ada bahagia yang bisa kureguk meski detik ini situasi sedang tak begitu berpihak padaku. Adaku di dekatmu, menjadikan kesalku tak berarti. *** Nah, itulah kumpulan puisi cinta singkat dan romantis, Islami yang dirangkum dari berbagai sumber, semoga bisa menjadi sumber inspirasi bagi kamu dalam mengekspresikan suasana hati dan perasaan kepada seseorang yang kamu cintai.
Kumpulan puisi air mata. Air mata adalah kelenjar yang diproduksi oleh proses mata untuk membersihkan dan melumasi mata, air mata biasanya keluar karena adanya tekanan emosi karena yang kuat disebabkan kemarahan, penderitaan, kedukaan atau kesakitan tubuh. kata kata air mata inilah tema puisi tentang air mata yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, un Dal kehidupan sehari-hari tetapi terkadang air mata seseorang keluar karena bahagia, hal semacam ini yang biasa disebut air mata bahagia. Ada banyak istilah tentang air mata seperti air mata kesedihan karena mendapatkan kabar sedih, atau sedang di timpa suatu masalah yang membuat jiwa bersedih, ada pula yang biasa kita kita dengar seperti air mata wanita tak pernah bohong dan lain sebagainya. Berkaitan dengan kata air mata puisi yang dipublikan puisi dan kata bijak adalah puisi air mata atau puisi bertema air mata, adapun masing masing judulnya antara lain Puisi air mata Puisi air matamu Puisi air mata topeng Puisi episode air mata Salah satu penggalan bait dari dua puisinya. "membawaku kemari, Dari ujung ranting yang mengusik hening Sampaikan resahmu dalam isyarat awan berkabut, diriku terbuang Cinta menjauh akupun semakin gundah, Wahai yang Mengabadikan Keabadian".Kumpulan contoh puisi tentang air mata Bagaimana kata kata puisi air mata dan contoh puisi air yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisi tentang air mata berikut ini. PUISI AIR MATAoleh Jon Harjoliansyah Malam kian larut Kutulis kata kait berkait... Terangkai syair menanti takdir. Seakan tumpah asa tercurah... PadaNya jua aku menadah. Dimalam kesekian masa sisa berlalu ... Tiada terkira lara membiru... Terisak tangis ku dikala ini... Kelu meraju hati membisu... Sahabat diriku terbuang... Cinta menjauh akupun semakin gundah... Wahai yang Mengabadikan Keabadian... Dengan tetes air mata ini kutulis Meski ku tau buta aksaraku atas MU. Puisi Air MatamuPenyair Kecil Air mata membawaku kemari Dari ujung ranting yang mengusik hening Sampaikan resahmu dalam isyarat awan berkabut Dan kini ku sudahi air matamu dalam senyum manis untukmu Teriring dengan kelepak kelelawar Ku benamkam syair rembulan yang bingar Menghapus air mata di akhir cerita malam Dan sampai saat ini, kau masih saja menganak sungai Harus kapan ku tenangkan raga di hadapmu Air Mata Jakarta 27 April 2015. PUISI AIR MATA TOPENGOlehERIN Hei dia mengalir! meluap emosi hamba ketika celah topeng terbungkus penuh kesederhanaan dan tiputipu maksimal. Lihat wujud dunia muram basa-basi memenuhi podium beranak pinak merajai dupadupa maha dewi. jelata sibuk menelanjangi nurani kobarannya bermain api membidik menyuntik lalu membunuh nalar. Sedang kami menonton di bangku kehampaan berupa episode penghibur trotoar jalan sebab lama sepi baru kini berisik, revolusi. anda semua miskin kemana raja kaya, pembelah era terjebakkah? atau sudah terlegalisir entahlah, masih buram Jakartaku suram. PUISI EPISODE AIR MATAKarya Erin Endang A Hawa April kemarin masih membekas di pelupuk mata malam berganti Mei yang serupa wujudnya dinding ketegaran tersapu angin hingga luluh lantak meretaskan kepunahan tunas-tunas bangsa. Jalanan masih basah oleh gerimis, aku masih terguncang trauma sama halnya dengan anak-anak puisi, linglung terjebak dalam rute kebodohan, sebab ketiadaan ilmu. Zaman cepat berkembang rutinitas ekonomi terguncang sedang lahan pekerjaan tiris tangan-tangan kecil tak mampu menggapainya ruangan terlalu sempit untuk kami simak. Muncul banyak gelandangan menghias jantung ibu kota miris, cerita pagi penuh lipatan air mata di trotoar jalan-jalan Jakarta. Demikianlah kumpulan puisi air mata. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Tuesday, November 29, 2016 Puisi dan kata bijak. puisi cinta sedih,air mata aku kau dan entah. Aku tenggelam pada airmatamu dalam arus derasmu Sampai kujumpai arti rindu dan cinta, dengan tasbih di jarinya dalam dzikir yang kemarin sempat diatas adalah sala satu penggalan bait dari kedua puisi sedih dalam bentuk puisi esai yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak dikesemaptan adapun masing masing judul puisi esai yang dipublikasikan puisi dan kata bijak antara lainPuisi dzikir yang kemaren sempat tertundaPuisi cinta air mata aku kau dan entahDua puisi esai menceritakan tentang hal hal tertentu sesusi dengan judul masing masing puisiPuisi Esai Karya Heny KDBagaimana cerita dan makna di balik rangkaian bait bait kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut CINTA, AIRMATA, AKU, KAU DAN ENTAH !Heny KDSebab cinta hanyalah entahSampai nafas mampu membacanyaMata paling mata!Kabut itu menutupi hampir seluruh wajahmu saat iniBertahanlah ... demi yang pernah kita laluiLalu biarkan aku tenggelam pada airmatamuAtau hanyutkan saja dalam arus derasmuSampai kujumpai arti rindu dan cintaYang terlahir pada tepiannyaLalu sembab itu adalah basahMurungkan wajah cintaKetika rindu masih saja duduk di bangku padataman berbunga beraneka warnaWangi namun membisu ?!Tanpa bicara, tanpa sentuh, menunggu gugur satu-persatuDan layu!Pada dada yang sesakkan iramanyaIa tersengal pada sengguk menanti jengukTeduhnya sepasang mataYang mengerti ?!Dan akhirnya kau dan akuMemunguti pecahan-pecahan cermin yang terlanjurKemudian kita satukan lagi menjadi tempat kita berkacaDi sela-sela retakannyaDemi cinta!Bisik kita ...berderai sudah!Blitar, 281116PUISI DZIKIR YANG KEMARIN SEMPAT TERTUNDAHeny KDpada remang ia menyapa, pada gelap ia sembunyidi sana, pada obral cinta yang tarifnya takseberapa, pada dosa-dosa, pada mimpi-mimpianak manusia, pada penyakit kᥱlamin yangmenyetubvhinya,Saritem gemetar di atas ranjangmenjadi pesakitan lalu ia merayu sang malaikatmaut dan berkata "jemputlah daku kakanda,kemanapun kan kau bawa, aku akan turut serta!".Saritem terlihat tak peduli lagi pada arahneraka dan surga samasama indah baginyanamun jauh di lubuknya surga menjadi mimpinyaSaritem terbentang di atas ranjang, dengan penyakit yang menggerogotinyaia lemparkan pandangannya pada langit-langit kusam kontrakannyaberharap doa terakhirnya kan merubah warnaSaritem memejamkan mata, dengan tasbih di jarinyadalam dzikir yang kemarin sempat tertundaSaritem meninggal duniaia menjumpai Tuhannya ...!Blitar, 241116Demikianlah puisi cinta sedih puisi air mata aku kau dan entah. Simak/baca juga puisi puisi yang lain Heny KD BKA di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Air matatidak akan jatuh sebelum rasa melempar sauhjauhdi kedalaman matasatu-satunya lautanyang bisa melarung bahagia, kecewa, sedih,cinta, haru, getir, benci dan rinduke ujung penantian. Kadang butuh waktu bertahun lamanyatapi kadang menit demi menit pun cukupuntuk mengumpulkannyadan membiarkannya jatuh seperti gerimis senja. Kita telah berlatihmemanennya dari awan-awan kelopak matauntuk mengaliri relung-relungyang gersang pada beberapa sisi tidak akan selalu cukuptapi selagi asa dan rasa masih melempar sauhjauhdi kedalaman jiwakita akan selalu punya alasanuntuk berbagi air daeng, 21 Juni 2021 Lihat Puisi Selengkapnya
puisi cinta dan air mata