Puisi: Tangisan Anak Negeri || Karya Ridho Maulana Putra Tangisan Anak Negri.. derai air mata.. tetesan pilu luka.. melihatt negri kami tak teratur bagai tanah bencana.. keributan dimana-mana Politik beradu domba hawa nafsu di antera indonesia.. wahai para pejabat wahai bapak terhormat .. Kumpulancerpen-cerpen dan puisi-puisi hasil sayembara lomba menulis. Kumpulan cerpen-cerpen dan puisi-puisi hasil sayembara lomba menulis . × Close Log In Tentang Aku - Naskah Antologi cerpen dan puisi. Amair, 2019. Amirul Syahid. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. Dibacakanpada acara "Kenduri Puisi Kemerdekaan" dalam rangka Perayaan HUT RI yang ke-76. naskahpuisi tanah air mata; miss you tumblr; new york black and white; mr bean pics; motorcycle helmet vector; museum foto jakarta; monyet ulang tahun; microsoft wallpaper hd; miki mouse; monokurobo background Puisi"DIBALIK SERUAN PAHLAWAN" Oleh Zshara Aurora. 23.52 |. Kabut, Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi. Mendung, Pertandakah hujan deras. Membanjiri asa yang haus kemerdekaan. Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral. Serbu. FQcti. Puisi Tanah Air Mata Karya Sutardji Calzoum Bachri Tanah Air Mata tanah air matatanah tumpah dukakumata air airmata kamiairmata tanah air kamidi sinilah kami berdirimenyanyikan airmata kamidi balik gembur subur tanahmukami simpan perih kamidi balik etalase megah gedung-gedungmukami coba sembunyikan derita kamikami coba simpan nestapakami coba kuburkan duka laratapi perih tak bisa sembunyiia merebak kemana-manabumi memang tak sebatas pandangdan udara luas menunggunamun kalian takkan bisa menyingkirke manapun melangkahkalian pijak airmata kamike manapun terbangkalian kan hinggap di air mata kamike manapun berlayarkalian arungi airmata kamikalian sudah terkepungtakkan bisa mengelaktakkan bisa ke mana pergimenyerahlah pada kedalaman air mata. 1991Analisis PuisiPuisi "Tanah Air Mata" karya Sutardji Calzoum Bachri memiliki beberapa hal menarik. Berikut ini adalah beberapa poin menarik dari puisi tersebutSimbolisme Tanah Air Mata Dalam puisi ini, tanah air dan air mata menjadi simbol penderitaan dan kesedihan rakyat. Tanah air dijadikan metafora yang melambangkan negara atau tanah kelahiran, sementara air mata melambangkan derita dan kesedihan yang dialami oleh terhadap Rakyat Puisi ini mencerminkan solidaritas dan empati penulis terhadap rakyatnya yang menderita. Penulis mengungkapkan bahwa rakyat berusaha menyembunyikan penderitaan dan kesedihan mereka di balik kemegahan bangunan dan kemakmuran Terhadap Kekuasaan Puisi ini juga mengandung kritik terhadap kekuasaan atau penguasa yang dianggap tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya. Penguasa dianggap menginjak-injak dan mengabaikan kesedihan dan penderitaan yang dirasakan oleh Ada Tempat untuk Menghindar Puisi ini menegaskan bahwa penderitaan dan kesedihan rakyat tidak dapat dihindari oleh para penguasa. Terlepas dari ke mana mereka pergi atau sejauh apa mereka berusaha melarikan diri, mereka akan selalu terkonfrontasi dengan air mata dan kesedihan terhadap Emosi Puisi ini menggarisbawahi kekuatan emosi dan kepekaan penulis terhadap penderitaan manusia. Penderitaan dan kesedihan diungkapkan sebagai sesuatu yang meluas dan tidak dapat "Tanah Air Mata" karya Sutardji Calzoum Bachri menyampaikan pesan yang kuat tentang kesengsaraan dan penderitaan yang dialami oleh rakyat. Melalui simbolisme yang kuat dan kepekaan emosional, puisi ini mengajak untuk mengakui dan menghormati penderitaan manusia serta memberikan kritik terhadap ketidakpedulian penguasa terhadap Tanah Air MataKarya Sutardji Calzoum BachriBiodata Sutardji Calzoum BachriSutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an. Peri Sandi Huizche - Mata Luka Sengkon Karta. Foto Peri Sandi – Bagi kamu yang tengah mencari naskah puisi Mata Luka Sengkon Karta karya dari penyair Peri Sandi Huizche, kamu berada di artikel yang tepat. Puisi karya Peri ini sempat viral beberapa waktu silam, lantaran sang penyair asal Sukabumi ini sukses membacakan puisi miliknya yang berjudul Mata Luka Sengko Karta di Teather Ketjil TIM. Penampilan Peri Sandi saat itu pun diabadikan melalui kanal youtube Fadli Zon yang dirilis pada 8 Juli 2017 lalu. Video tersebut kemudian viral, dan saat ini sudah ditonton sebanyak 6 juta kali. Berikut naskah puisinya. Mata Luka Sengkon Karta karya Peri Sandi Huizache Serupa maskumambang Pupuh mengantarkan wejangan hidup Kecapi dalam suara sunyi menyendiri Pupuh dan kecapi mambalut nyeri menyatu dalam suara genting Terluka, melukai, luka-luka menganga akibat ulah manusia Terengah-engah di dalam tabung dan selang Aku, seorang petani bojong sari Menghidupi mimpi dari padi yang ditanam sendiri Kesederhanaan panutan hidup Dapat untung dilipat dan ditabung 1974 tanah air yang kucinta Berumur 29 tahun Waktu yang muda bagi berdirinya sebuah negara Lambang garuda dasarnya Pancasila Undang-undang 45 Meraaajut banyak peristiwa Peralihan kepemimpinan yang mendesak Bung karno diganti pak harto Dengan dalih keamanan negara Pembantaian enam jendral satu perwira Enam jam dalam satu malam Mati di lubang tak berguna Tak ada dalam perang maha barata Bahkan disejarah dunia Hanya disejarah Indonesia Pemusnahan golongan kiri PKI wajib mati Pemimpin otoriter repelita Rencana pembangunan lima tahun Bisa jadi rencana pembantaian lima tahun Di tahun-tahun berikutnya Kudapati penembak misterius Tak ada salah apa lagi benar Tak ada hukum negara Pembantaian dimana-mana Dor di mulut, Dor di kepala, Diikat tali dikafani karung Penguasa punya tahta Yang tidak ada bisa diada-ada Ehhhhh…. Akulah sengkon yang sakit Berusaha mengenang setiap luka Didada, di punggung Di batuk yang berlapis tuberculosis Malam jumat 21 November 1974. Setiap malam Jum’at Yasin dilantunkan dengan hikmat Bintang-bintang berzikir dengan kedipannya Suara-suara binatang melengkingkan pujian untuk Tuhan Istriku masih mengenakan mukenah, Mengambilkan minum dari dapur Dikejahuan terdengar warga desa gaduh Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Adili saja si keluarga rombong itu aaaaaaaaaaaaaaaa Usir saja dari kampung sini Bakar saja rumahnya Di lubang bilik ada banyak obor dan petromax menyala meneriakan tegas Saudara segkon, saudara sudah dikepung Abri Kalau mau selamat menyerahlah Saudara tidak bisa kabur Angkat tangaaaaaaaaaaaaaaaan! Itulah naskah puisi Mata Luka Sengkon Karta karya Peri Sandi Huizche, semoga bermanfaat. * Pos terkaitCelana Gisel Melorot saat di Dermaga Gorontalo Viral, Netizen Langsung HebohRamalan Zodiak Hari Ini, 7 Juni 2023 tentang Percintaan Taurus Akan Ada Keajaiban CintaApalagi Ini? Swedia Gelar Kompetisi Seks, Durasi sampai 6 Jam Per HariGRATIS! Baca Novel Malam Pertama dengan Lelaki Tua10 Jenis Nasi Goreng di Indonesia, Pernah Coba yang Mana? Nomor 7 Paling UnikJemaah Haji Indonesia Wajib Tahu, Lakukan 7 Hal Ini Jika Tersesat di Tanah Suci Mekah TANAH AIR MATA Karya Sutardji Calzoum Bachri Tanah airmata tanah tumpah darahku Mata air air mata kami Airmata tanah air kami Disinilah kami berdiri Menyanyikan airmata kami Di balik gembur subur tanahmu Kami simpan perih kami Di balik etalase gedung-gedungmu Kami coba sembunyikan derita kami Kami coba simpan nestapa kami Kami coba kuburkan dukalara Tapi perih tak bisa sembunyi Ia merebak kemana-mana Bumi memang tak sebatas pandang Dan udara luas menunggu Namun kalian takkan bisa menyingkir Kemanapun melangkah Kalian pijak airmata kami Kemana pun terbang Kalian kan hinggap di airmata kami Kemanapun berlayar Kalian arungi airmata kami Kalian sudah terkepung Takkan bisa mengelak Takkan bisa kemana pergi Menyerahlah pada kedalaman airmata kami ============================================================== = Baca Juga = Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Tanah air mata tanah tumpah dukaku mata air air mata kami air mata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan air mata kami di balik gembur subur tanahmu kami simpan perih kami di balik etalase megah gedung-gedungmu kami coba sembunyikan derita kami kami coba simpan nestapa kami coba kuburkan duka lara tapi perih tak bisa sembunyi ia merebak kemana-mana bumi memang tak sebatas pandang dan udara luas menunggu namun kalian takkan bisa menyingkir ke mana pun melangkah kalian pijak airmata kami ke mana pun terbang kalian kan hinggap di air mata kami ke mana pun berlayar kalian arungi airmata kami kalian sudah terkepung takkan bisa mengelak takkan bisa ke mana pergi menyerahlah pada kedalaman air mata 1991 Puisi ditulis oleh Sutardji Calzoum Bachri

naskah puisi tanah air mata